Dunia memang tak lagi selebar daun kelor. Hanya lebih luas sedikit, yaitu seluas persegi panjang dengan diagonal 5 inchi. Layar LCD yang saat ini digunakan di banyak ponsel pintar luasnya sekitar segitu. Mungkin ukuran yang sudah dianggap paling efektif saat ini. Walaupun variasi luas dan rasio panjang:lebar layar banyak variasinya, tetapi yang banyak beredar dan digunakan yang rasionya 9:16 dan diameternya mendekati 5 inchi.
Bagi saya sendiri, ukuran dan rasio segitu sudah pas banget. Kalau ada yang lebih kecil, saya justru merasa kurang. Sebaliknya kalau lebih lebar, saya menganggap berlebihan. Kalau memang perlu yang lebar, sekalian saya gunakan tablet yang diagonal layarnya 10 inchi. Ini sudah mendekati layar suatu netbook atau laptop kecil. Hanya saja resolusi tablet biasanya lebih bagus. Untuk membaca dan mengetik dengan ukuran font kecil-kecil masih terbaca dengan baik.
Walaupun pengembangan ke depan mungkin suatu tekhnologi akan mengupayakan kerapatan piksel yang lebih kecil lagi, tapi bagi saya saat ini hal itu mugkin kurang begitu penting. Lebih baik mereka memperbaiki hasil jepretan kamera ponsel saja. Saat ini sebuah ponsel dengan tingkatan harga menengah ke atas masih belum semua memiliki hasil jepretan kamera yang bagus. Walaupun beberapa ponsel mahal dengan hasil jepretan kamera tetap mengecewakan itu biasanya menawarkan keunggulan lain, misalnya keamanan yang lebih baik. Keamanan memang perlu, tetapi fitur kamera pada ponsel lebih banyak digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Saya berharap dengan membawa ponsel ke mana-mana tidak lagi menenteng kamera DSLR yang berat dan makan tempat itu. Hasil bidikan kamera ponsel yang bagus dengan sedikit sentuhan aplikasi editing gambar sudah cukup menghasilkan gambar yang cerah dan indah sesuai dengan harapan.
Toh kebiasaan saya menjepret bukan lantaran hobi fotografi. Hanya dikala beraktivitas sehari-hari yang kebanyakan adalah aktivitas kantor, sering menemukan momen-momen penting untuk diabadikan, saat itulah diperlukan jepretan dari sebuah kamera yang betul-betul menghasilkan “momen” yang mendekati momen sesungguhnya.
Memang ada beberapa rekomendasi ponsel dengan kamera terbaik, tetapi itu mengarah pada merk tertentu. Beberapa pengguna mungkin sengaja menghindari merk tertentu karena suatu alasan. Mungkin karena gengsinya, mungkin karena pengalaman yang tidak baik, mungkin karena terbentur oleh suatu keterbatasan yang dimiliki merk-merk tertentu. Termasuk harga yang terlalu mahal, barangkali. Tetapi khusus yang terakhir ini mungkin okelah, harga mahal kalau memang pantas untuk membeli keunggulan tertentu seperti kamera yang bagus, asal jangan ada lagi kelemahan yang tidak bisa ditolerir. Ini membuat kita harus berpikir dua kali kan?
0 komentar:
Posting Komentar