Semua orang percaya akan Surga. Tempat di akhirat yang sarat kenikmatan kekal abadi yang dijanjikan untuk para manusia setelah berakhir kehidupan dunia. Tentu saja yang bisa masuk ke sana yang timbangan amalnya memenuhi syarat. Yang tidak lolos kualifikasi terpaksa harus dijebloskan ke tempat lain yang katanya enggak enak banget!
Sejatinya manusia belum pernah ada yang sudah melihat Surga, sehingga mereka menggambarkannya dengan keindahan-keindahan yang biasanya ada di dunia. Walaupun disadari bahwa surga dunia tidak seberapa kalau dibanding surga yang sesungguhnya, tapi orang banyak yang terbuai dengan keindahan dan kenikmatan duniawi. Maka banyak yang terbuai oleh surga dunia itu dan malah justru melupakan surga yang di sana. Jangan lah....
Salah satu cerita yang sempat kita dengar tentang Surga adalah bahwa ketika kita memikirkan sesuatu, menginginkan makanan misalnya, maka makanan itu akan datang sendiri kepada kita. Sampai seperti itu kenikmatan yang ada di surga sana, katanya lagi nih.
Orang lalu banyak mencoba-coba untuk mereka-reka dan menciptakan surga di dunia ini. Menciptakan kenikmatan untuk orang lain dengan harapan mendapat balasan yang lebih baik untuk dirinya. Tentu saja balasan Tuhan, bukan balasan langsung dari si orang yang dilayaninya.
Saya mungkin salah satu orang yang sempat merasakan kehadiran surga di dunia ini. Betapa tidak, saya sedang memikirkan sesuatu, lalu sesuatu itu datang menghampiri. Sungguh suatu pelayanan yang luar biasa dari sebuah perusahaan jasa pelayanan telekomunikasi seluler ini. Mau tahu ceritanya? Nih, simak ceritanya, nih....
Siang itu hujan rintik-rintik. Aku masih bergelut dengan beberapa pekerjaan yang belum selesai di kantor. Tetesan air di luar jendela tampak terus menghiasi hari itu, sampai beranjak sore. Udara dingin menusuk tulang, walaupun sudah mematikan AC di ruangan kerja, dingin tetap saja menggelitik. Aku memutuskan break sesaat untuk sekedar bikin kopi atau teh, seadanya.
Aku sengaja tidak minta bantuan office girl atau office boy, disamping mereka biasanya ngetem di tempat biasanya yang agak jauh, aku sepertinya sedang butuh cepat untuk mengembalikan kehangatan tubuh agar bisa lebih fit. Aku kenakan jaket sambil berjalan ke arah dispenser, menyeduh teh, karena kopi tak tersedia. Lalu kembali ke meja kerja sambil sesekali menyeruput teh yang sengaja kubikin hangat-hangat manis. Seperti kamu ... eh!
Di atas meja kudapati layar ponsel saya menyala, sepertinya ada pesan masuk. Ternyata dari layanan operator Telkomsel Jayapura, menawarkan fitur baru yang akhir-akhir ini sering kupikirkan. Yaitu upgrade SIM Card menjadi USIM yang sudah kompatibel ke jaringan 4G-LTE.
Caranya sangat mudah, hanya mengetik nama, dan alamat kantor ke nomor tertentu. Maka kita akan segera mendapatkan USIM baru 4G-LTE yang diantar langsung ke kantor. Tentu saja ada proses yang harus ditunggu. Pertama kita dihubungi lewat telepon untuk memastikan kesediaan menerima jasa ini. Selanjutnya hanya menunggu saja.
Rasanya seperti di surga, memikirkan keinginan, lalu keinginan terkabul. Benar-benar hebat!
Walaupun saya tidak mendapatkan USIM baru pada hari itu juga, melainkan besoknya, tapi ini sudah sangat memuaskan saya. Pada hari berikutnya itu tiba-tiba ponsel saya kemudian kehilangan koneksinya. Tandanya "roh" dari SIM Card lama sudah dicabut, tentu sudah berpindah ke USIM yang baru. Untung saya saat itu tidak sedang melakukan aktivitas yang penting di ponsel itu. Yang saya pastikan hanyalah pulsa dalam kartu itu sudah seminimal mungkin dan tidak ada nomor kontak penting yang tersimpan di kartu lama. Antisipasi kalau saya bakal kehilangan semuanya.
Selang tak berapa lama, datanglah petugas dari Telkomsel. Cowok. Ganteng. Saya lupa, kok gak nanya namanya. Tapi nama Albert kayaknya cocok buat dia. Hahahaha. Padahal saya sudah berharap kalau yang dateng itu cewek cakep. Biar kayak bidadari yang turun dari surga beneran gitu loh! Minimal bisa diajak selfie bareng seperti yang dilakukan pak Hamid dengan para pramugari kalau lagi naik pesawat itu. Hiks!
Si Albert membawa berkas yang harus ditandatangani. Ada banyak sih, kayaknya dia kebagian tugas distribusi kartu baru, hasil apgredan 4G untuk wilayah Abepura dan Waena. Di setiap berkas yang dia bawa terlampir kartu merah yang berlabelkan 4G-LTE. Setelah kutandatangani selembar dari berkas itu, maka sayapun siap untuk menelusuri jaringan baru!
Hebatnya lagi, ternyata pulsa yang hanya tinggal tujuh ratus perak itu terpindah ke kartu baru. Tentu saja paket internet langganan saya juga masih berlaku yang sebelumnya. Terima kasih Telkomsel! ;-)
Sejatinya manusia belum pernah ada yang sudah melihat Surga, sehingga mereka menggambarkannya dengan keindahan-keindahan yang biasanya ada di dunia. Walaupun disadari bahwa surga dunia tidak seberapa kalau dibanding surga yang sesungguhnya, tapi orang banyak yang terbuai dengan keindahan dan kenikmatan duniawi. Maka banyak yang terbuai oleh surga dunia itu dan malah justru melupakan surga yang di sana. Jangan lah....
Salah satu cerita yang sempat kita dengar tentang Surga adalah bahwa ketika kita memikirkan sesuatu, menginginkan makanan misalnya, maka makanan itu akan datang sendiri kepada kita. Sampai seperti itu kenikmatan yang ada di surga sana, katanya lagi nih.
Orang lalu banyak mencoba-coba untuk mereka-reka dan menciptakan surga di dunia ini. Menciptakan kenikmatan untuk orang lain dengan harapan mendapat balasan yang lebih baik untuk dirinya. Tentu saja balasan Tuhan, bukan balasan langsung dari si orang yang dilayaninya.
Saya mungkin salah satu orang yang sempat merasakan kehadiran surga di dunia ini. Betapa tidak, saya sedang memikirkan sesuatu, lalu sesuatu itu datang menghampiri. Sungguh suatu pelayanan yang luar biasa dari sebuah perusahaan jasa pelayanan telekomunikasi seluler ini. Mau tahu ceritanya? Nih, simak ceritanya, nih....
Siang itu hujan rintik-rintik. Aku masih bergelut dengan beberapa pekerjaan yang belum selesai di kantor. Tetesan air di luar jendela tampak terus menghiasi hari itu, sampai beranjak sore. Udara dingin menusuk tulang, walaupun sudah mematikan AC di ruangan kerja, dingin tetap saja menggelitik. Aku memutuskan break sesaat untuk sekedar bikin kopi atau teh, seadanya.
Aku sengaja tidak minta bantuan office girl atau office boy, disamping mereka biasanya ngetem di tempat biasanya yang agak jauh, aku sepertinya sedang butuh cepat untuk mengembalikan kehangatan tubuh agar bisa lebih fit. Aku kenakan jaket sambil berjalan ke arah dispenser, menyeduh teh, karena kopi tak tersedia. Lalu kembali ke meja kerja sambil sesekali menyeruput teh yang sengaja kubikin hangat-hangat manis. Seperti kamu ... eh!
Di atas meja kudapati layar ponsel saya menyala, sepertinya ada pesan masuk. Ternyata dari layanan operator Telkomsel Jayapura, menawarkan fitur baru yang akhir-akhir ini sering kupikirkan. Yaitu upgrade SIM Card menjadi USIM yang sudah kompatibel ke jaringan 4G-LTE.
Caranya sangat mudah, hanya mengetik nama, dan alamat kantor ke nomor tertentu. Maka kita akan segera mendapatkan USIM baru 4G-LTE yang diantar langsung ke kantor. Tentu saja ada proses yang harus ditunggu. Pertama kita dihubungi lewat telepon untuk memastikan kesediaan menerima jasa ini. Selanjutnya hanya menunggu saja.
Rasanya seperti di surga, memikirkan keinginan, lalu keinginan terkabul. Benar-benar hebat!
Walaupun saya tidak mendapatkan USIM baru pada hari itu juga, melainkan besoknya, tapi ini sudah sangat memuaskan saya. Pada hari berikutnya itu tiba-tiba ponsel saya kemudian kehilangan koneksinya. Tandanya "roh" dari SIM Card lama sudah dicabut, tentu sudah berpindah ke USIM yang baru. Untung saya saat itu tidak sedang melakukan aktivitas yang penting di ponsel itu. Yang saya pastikan hanyalah pulsa dalam kartu itu sudah seminimal mungkin dan tidak ada nomor kontak penting yang tersimpan di kartu lama. Antisipasi kalau saya bakal kehilangan semuanya.
Selang tak berapa lama, datanglah petugas dari Telkomsel. Cowok. Ganteng. Saya lupa, kok gak nanya namanya. Tapi nama Albert kayaknya cocok buat dia. Hahahaha. Padahal saya sudah berharap kalau yang dateng itu cewek cakep. Biar kayak bidadari yang turun dari surga beneran gitu loh! Minimal bisa diajak selfie bareng seperti yang dilakukan pak Hamid dengan para pramugari kalau lagi naik pesawat itu. Hiks!
Si Albert membawa berkas yang harus ditandatangani. Ada banyak sih, kayaknya dia kebagian tugas distribusi kartu baru, hasil apgredan 4G untuk wilayah Abepura dan Waena. Di setiap berkas yang dia bawa terlampir kartu merah yang berlabelkan 4G-LTE. Setelah kutandatangani selembar dari berkas itu, maka sayapun siap untuk menelusuri jaringan baru!
Hebatnya lagi, ternyata pulsa yang hanya tinggal tujuh ratus perak itu terpindah ke kartu baru. Tentu saja paket internet langganan saya juga masih berlaku yang sebelumnya. Terima kasih Telkomsel! ;-)
0 komentar:
Posting Komentar