Desember tahun 2014 ini ada serangkaian musibah yang terjadi. Mulai dari banjir di Jakarta, tanah longsor di Banjarnegara, kebakaran pasar Klewer di Solo dan terakhir Kecelakaan pesawat Air Asia di selat Karimata. Kalau ditambah musibah yang bersifat pribadi, diantara serangkaian musibah itu juga bertepatan dengan meninggalnya bapak mertua kami di Solo (26/12/2014). Akhir tahun kok ending ceritanya nggak indah dan seksi gini yach?
Padahal kepulanganku ke Solo hanya untuk menjemput anak sulung untuk bisa berlibur di Jayapura, berkumpul sekeluarga menikmati malam pergantian tahun nanti. Eh, ada peristiwa dadakan yang sepertinya terjadi dengan sangat kebetulan sekali. Akhirnya kabar duka itupun harus aku kirimkan dengan berat hati kepada istri yang sedang bersama si anak bontot di Jayapura sana.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un...
Semoga mereka yang meninggal di akhir tahun ini diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan diberikan tempat layak di sisiNya sesuai amal ibadah masing-masing.
Desember yang mengharukan. Desember kelabu, penuh rasa duka menyelimuti kami maupun sebagian masyarakat yang ditimpa musibah. Desember penuh air mata dan isak tangis, hampir tak berbeda dengan Desember-Desember sebelumnya sejak bencana besar Tsunami Aceh 2004 lalu. Malah mungkin lebih lama lagi, sejak terdengarnya lagu berjudul "Desember Kelabu" sekitar tahun 80-an lalu!
Padahal kepulanganku ke Solo hanya untuk menjemput anak sulung untuk bisa berlibur di Jayapura, berkumpul sekeluarga menikmati malam pergantian tahun nanti. Eh, ada peristiwa dadakan yang sepertinya terjadi dengan sangat kebetulan sekali. Akhirnya kabar duka itupun harus aku kirimkan dengan berat hati kepada istri yang sedang bersama si anak bontot di Jayapura sana.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un...
Semoga mereka yang meninggal di akhir tahun ini diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan diberikan tempat layak di sisiNya sesuai amal ibadah masing-masing.
Desember yang mengharukan. Desember kelabu, penuh rasa duka menyelimuti kami maupun sebagian masyarakat yang ditimpa musibah. Desember penuh air mata dan isak tangis, hampir tak berbeda dengan Desember-Desember sebelumnya sejak bencana besar Tsunami Aceh 2004 lalu. Malah mungkin lebih lama lagi, sejak terdengarnya lagu berjudul "Desember Kelabu" sekitar tahun 80-an lalu!