Ini sudah Desember lho, ya? Sudah di penghujung tahun lagi. Biasanya ini menjadi momen-momen buat flashback selama tahun berjalan. Mengkoreksi diri, introspeksi diri, evaluasi diri, atau semacamnya. Lalu digunakan buat menentukan langkah ke depan. Nggak jauh-jauh dari teori manajemenlah: Planning, Organizing, Actuating and Controlling.
Kalau sudah begini baru tau rasanya, kalau waktu itu cepet banget muternya. Perasaan baru kemarin saya bikin resolusi, sekarang sudah harus dievaluasi. Sungguh malu kalau tahu kesenjangan antara resolusi dan realitanya. Untung aku nggak ungkapkan apa resolusi itu. Hari ini saya benar-benar malu sama diri sendiri. Achievement saya nol besar.
Yaah... gagal itu sih biasa (ini mau ngeles apa ekskyus yach?). Tentu segala sesuatu ada sebabnya. Kenapa sampai gagal? Ada sih. Sesuatu yang sangat nyata sekali. Sebuah kesalahan paling besar yang pernah saya ambil dalam hidup saya. Entah berapa lama waktu yang akan dibutuhkan buat membenahinya kembali. Tentu saja harus pelan-pelan.
Dalam hidup ini kita kan mengenal yang namanya cobaan, ujian, hambatan, rintangan, gangguan, godaan, tantangan, ... apa lagi ya? Semua itu bisa terjadi bergantian maupun bersama-sama. Hehe... nih critanya ngeles beneran deh!
Tapi bener loh, seseorang mungkin tangguh dalam menghadapi cobaan, ujian, hambatan, rintangan, gangguan bahkan godaan sekalipun. Tapi dia tidak suka tantangan. Maka suatu ketika dia akan merasa kalah ketika melewatkan tantangan yang ditawarkan kepadanya. Penyesalanpun timbulnya belakangan.
Orang lain lagi juga bisa saja hebat dalam segalanya, jangankan cuman cobaan, tantangan hidup dia hadapi dengan senang hati. Tapi begitu godaan mendekat, akhirnya dia harus menyerah juga.
Pendeknya, nggak banyak orang yang bisa melalui semuanya dengan mulus. Makin tinggi pohon, makin kencang angin yang menghembusnya. Maka semua cobaan, rintangan, godaan maupun tantanganpun semakin besar. Sekarang tahu rasanya bagaimana menjadi pohon yang tinggi itu. Makin kenceng anginnya.
Nyerah deh. Akhirnya jadi Gatotkaca juga: gagal total kebanyakan rencana!
Kalau sudah begini baru tau rasanya, kalau waktu itu cepet banget muternya. Perasaan baru kemarin saya bikin resolusi, sekarang sudah harus dievaluasi. Sungguh malu kalau tahu kesenjangan antara resolusi dan realitanya. Untung aku nggak ungkapkan apa resolusi itu. Hari ini saya benar-benar malu sama diri sendiri. Achievement saya nol besar.
Yaah... gagal itu sih biasa (ini mau ngeles apa ekskyus yach?). Tentu segala sesuatu ada sebabnya. Kenapa sampai gagal? Ada sih. Sesuatu yang sangat nyata sekali. Sebuah kesalahan paling besar yang pernah saya ambil dalam hidup saya. Entah berapa lama waktu yang akan dibutuhkan buat membenahinya kembali. Tentu saja harus pelan-pelan.
Dalam hidup ini kita kan mengenal yang namanya cobaan, ujian, hambatan, rintangan, gangguan, godaan, tantangan, ... apa lagi ya? Semua itu bisa terjadi bergantian maupun bersama-sama. Hehe... nih critanya ngeles beneran deh!
Tapi bener loh, seseorang mungkin tangguh dalam menghadapi cobaan, ujian, hambatan, rintangan, gangguan bahkan godaan sekalipun. Tapi dia tidak suka tantangan. Maka suatu ketika dia akan merasa kalah ketika melewatkan tantangan yang ditawarkan kepadanya. Penyesalanpun timbulnya belakangan.
Orang lain lagi juga bisa saja hebat dalam segalanya, jangankan cuman cobaan, tantangan hidup dia hadapi dengan senang hati. Tapi begitu godaan mendekat, akhirnya dia harus menyerah juga.
Pendeknya, nggak banyak orang yang bisa melalui semuanya dengan mulus. Makin tinggi pohon, makin kencang angin yang menghembusnya. Maka semua cobaan, rintangan, godaan maupun tantanganpun semakin besar. Sekarang tahu rasanya bagaimana menjadi pohon yang tinggi itu. Makin kenceng anginnya.
Nyerah deh. Akhirnya jadi Gatotkaca juga: gagal total kebanyakan rencana!
0 komentar:
Posting Komentar