Energi negatif memang sesekali harus dipanen. Nggak selamanya ditabung dan ditumpuk-tumpuk terus. Walaupun sebagian sudah diupayakan untuk diseimbangkan dengan memperbanyak energi positif, namun tentu masih ada residu-residu negatif yang masih tersisa, mengendap dan tidak mudah dilarutkan begitu saja. Dengan kata lain, proses netralisasi energi negatif dengan menggunakan energi positif sepertinya tidak selalu bisa terjadi.
Ada hal-hal yang kuyakini dalam hidup ini, walaupun mungkin bagi orang lain tidaklah sepenuhnya benar. Aku hanya memetik pelajaran dan hikmah dari perjalanan hidup dari sudut pandangku sendiri, yang mungkin tidak berlaku bagi orang lain. Termasuk dalam hal meyakini hukum keseimbangan alam, lebih khusus lagi keseimbangan antara unsur energi negatif-positif yang berlaku disetiap orang.
Saya mungkin sengaja, atau setengah sengaja dalam melakukan ini. Saya melakukan apa yang disebut menuai energi negatif dalam hidup saya. Yaitu dalam bentuk sakit. Sakit yang sebenarnya tidak perlu terjadi, sakit yang oleh banyak orang justru dihindari, ini malahan sengaja saya rencanakan.
"Saya minggu depan ijin tidak masuk, ya? Saya mau sakit seminggu!"
"Lho, sakit kok direncanakan? Itu bukan sakit beneran! Itu namanya pura-pura."
Ada hal-hal yang kuyakini dalam hidup ini, walaupun mungkin bagi orang lain tidaklah sepenuhnya benar. Aku hanya memetik pelajaran dan hikmah dari perjalanan hidup dari sudut pandangku sendiri, yang mungkin tidak berlaku bagi orang lain. Termasuk dalam hal meyakini hukum keseimbangan alam, lebih khusus lagi keseimbangan antara unsur energi negatif-positif yang berlaku disetiap orang.
Saya mungkin sengaja, atau setengah sengaja dalam melakukan ini. Saya melakukan apa yang disebut menuai energi negatif dalam hidup saya. Yaitu dalam bentuk sakit. Sakit yang sebenarnya tidak perlu terjadi, sakit yang oleh banyak orang justru dihindari, ini malahan sengaja saya rencanakan.
"Saya minggu depan ijin tidak masuk, ya? Saya mau sakit seminggu!"
"Lho, sakit kok direncanakan? Itu bukan sakit beneran! Itu namanya pura-pura."