Yang kecil-kecil begini fungsinya sangat luar biasa besarnya. Saya tidak pernah mengira akan memerlukan card reader. Saya berpikir bahwa kartu memori hanya sebagai penyimpan data di handphone (hape) dan cukup dibaca di hape saja. Paling-paling hanya buat nyimpen musik, gambar (foto) dan video, buat apa lagi kalau bukan buat nyimpen media-media itu?
Ternyata saya salah besar. Saalaahh BESAR! Kenapa? Fungsinya sebagai penyimpan data ternyata bukan hanya sebatas media, tapi juga data-data lain, tak terkecuali dokumen-dokumen penting yang kita miliki. Kita bahkan bisa menyimpan software apapun, asalkan ukurannya cukup, karena biasanya kartu memori bawaan hapenya juga berkapasitas kecil.
Lantas buat apa nyimpen-nyimpen software kalau tidak bisa dipakai langsung di hape? Ya buat dikirim ke PC. Kita tidak tahu kapan kita butuh antivirus mendadak. Atau... yang lebih umum saja, misalnya, kita tidak tahu kapan kita butuh fotokopi KTP. Okelah, KTP masih bisa dibawa-bawa kemana-mana tinggal difotokopi gampang, tapi bagaimana kalau itu berupa dokumen lain misalnya: Ijasah, NPWP, atau dokumen-dokumen penting yang gak mungkin dibawa kemana-mana. Riskan 'kan?
Kita juga tidak pernah berharap bahwa STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) kita hilang. Sementara kita tidak tahu apakah pernah kita menyimpan fotokopinya. Saat mau mengurus penggantian STNK baru, betapa repotnya jika harus membawa serta kendaraan bermotor ke kantor Polisi dalam keadaan tidak ada STNKnya. STNK hilang, baru mau diurus.
Yang masih hobi cari kerja, misalkan kita tidak sengaja menemukan ada lowongan kerja yang sangat bagus di luar kota. Tapi kita harus kembali pulang hanya untuk mengumpulkan berkas, sementara deadline pendaftaran sangat terbatas.
Kartu memori di hape kita adalah jawabannya. Apapun bentuknya, baik kartu bentuk SD, micro SD, MMC, Memory Stick dan sebagainya. Tapi sebagian besar kita yang punya hape pasti ada kartu memorinya. Kita tinggal nyiapin dokumen, misalnya KTP, PasFoto, Ijasah, dsb dalam bentuk soft copy dan menyimpannya di kartu memori hape. Praktis kan? Terserah mau bentuk PDF, Gambar JPG, yang jelas mesin scanner dapat memberi kita pilihan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah card reader sebagai jembatan pengantar data kita ke mesin pencetak yang disebut Printer. Kita tahu printer selalu tersedia di warnet-warnet, atau di persewaan (rental) komputer. Memang sih, selain card reader ada banyak pilihan media transfer semacam Bluetooth, Infrared atau kabel data. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Bluetooth dan Infrared tidak tersedia di Warnet. Kalaupun kita bawa kabel data, biasanya komputer akan meminta driver hape untuk diinstal sebelum kita bisa lebih jauh mentransfer file. Tambah repot 'kan?
Ini pengalaman pribadi yang mau saya share. Saya terbiasa kemana-mana membawa file berharga di flashdisk. Saat itu saya tidak berencana cuti panjang, hanya memanfaatkan sedikit waktu di saat cuti bersama lebaran untuk mudik. Mendadak pesawat yang akan saya tumpangi untuk balik ke tempat kerja delayed. Nggak connected. Agak lama untuk mendapat pesawat lagi karena penerbangan lagi full saat arus balik. Padahal ada beberapa pekerjaan penting yang rencananya harus segera saya kerjakan begitu pulang mudik. Terpaksa saya harus kerja jarak jauh. Bagaimana bisa?
Sekali lagi, saya tidak berencana cuti panjang. Jadi laptop tidak kubawa. hanya mengandalkan data back-up di flashdrive. Untungnya ada pinjaman laptop. Tapi laptop ini tidak secanggih dan selengkap punya saya. Ini laptopnya orang manual, bukan orang digital. Laptop saya selain sudah dilengkapi built-in Card Reader, OSnya menggunakan Windows 7 yang sudah lengkap drivernya, jadi kalau dipasangi apa saja langsung plug n play. Ini laptop yang benar-benar "lugu" dengan Windows XP sebagai OSnya. Tapi berhubung hanya pinjaman, ya semua harus disyukuri.
Kerja lembur dari sore hingga larut malem, hampir pagi baru selesai. Selesai kerja bingung mau kirim. Warnet jauh, paling sudah tutup pula. Padahal punya hape canggih dengan koneksi Internet yang unlimited! Antara hape dan laptop nggak baku kenal, ya susah juga.
Padahal seharusnya hasil pekerjaanku itu bisa masuk ke hape via kartu memori. Memasukkan data dari laptop ke kartu memori tidak bisa terjadi tanpa card reader! Ini laptop tidak dilengkapi koneksi Bluetooth, hanya port USB semata wayang. Ya sudah, selepas sarapan jalan kaki menuju warnet ternyata masih tutup. Padahal seharusnya hasil kerjaku sudah bisa dilihat malam itu juga. Deadline lewat deh...
Ternyata saya salah besar. Saalaahh BESAR! Kenapa? Fungsinya sebagai penyimpan data ternyata bukan hanya sebatas media, tapi juga data-data lain, tak terkecuali dokumen-dokumen penting yang kita miliki. Kita bahkan bisa menyimpan software apapun, asalkan ukurannya cukup, karena biasanya kartu memori bawaan hapenya juga berkapasitas kecil.
Lantas buat apa nyimpen-nyimpen software kalau tidak bisa dipakai langsung di hape? Ya buat dikirim ke PC. Kita tidak tahu kapan kita butuh antivirus mendadak. Atau... yang lebih umum saja, misalnya, kita tidak tahu kapan kita butuh fotokopi KTP. Okelah, KTP masih bisa dibawa-bawa kemana-mana tinggal difotokopi gampang, tapi bagaimana kalau itu berupa dokumen lain misalnya: Ijasah, NPWP, atau dokumen-dokumen penting yang gak mungkin dibawa kemana-mana. Riskan 'kan?
Kita juga tidak pernah berharap bahwa STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) kita hilang. Sementara kita tidak tahu apakah pernah kita menyimpan fotokopinya. Saat mau mengurus penggantian STNK baru, betapa repotnya jika harus membawa serta kendaraan bermotor ke kantor Polisi dalam keadaan tidak ada STNKnya. STNK hilang, baru mau diurus.
Yang masih hobi cari kerja, misalkan kita tidak sengaja menemukan ada lowongan kerja yang sangat bagus di luar kota. Tapi kita harus kembali pulang hanya untuk mengumpulkan berkas, sementara deadline pendaftaran sangat terbatas.
Kartu memori di hape kita adalah jawabannya. Apapun bentuknya, baik kartu bentuk SD, micro SD, MMC, Memory Stick dan sebagainya. Tapi sebagian besar kita yang punya hape pasti ada kartu memorinya. Kita tinggal nyiapin dokumen, misalnya KTP, PasFoto, Ijasah, dsb dalam bentuk soft copy dan menyimpannya di kartu memori hape. Praktis kan? Terserah mau bentuk PDF, Gambar JPG, yang jelas mesin scanner dapat memberi kita pilihan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah card reader sebagai jembatan pengantar data kita ke mesin pencetak yang disebut Printer. Kita tahu printer selalu tersedia di warnet-warnet, atau di persewaan (rental) komputer. Memang sih, selain card reader ada banyak pilihan media transfer semacam Bluetooth, Infrared atau kabel data. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Bluetooth dan Infrared tidak tersedia di Warnet. Kalaupun kita bawa kabel data, biasanya komputer akan meminta driver hape untuk diinstal sebelum kita bisa lebih jauh mentransfer file. Tambah repot 'kan?
Ini pengalaman pribadi yang mau saya share. Saya terbiasa kemana-mana membawa file berharga di flashdisk. Saat itu saya tidak berencana cuti panjang, hanya memanfaatkan sedikit waktu di saat cuti bersama lebaran untuk mudik. Mendadak pesawat yang akan saya tumpangi untuk balik ke tempat kerja delayed. Nggak connected. Agak lama untuk mendapat pesawat lagi karena penerbangan lagi full saat arus balik. Padahal ada beberapa pekerjaan penting yang rencananya harus segera saya kerjakan begitu pulang mudik. Terpaksa saya harus kerja jarak jauh. Bagaimana bisa?
Sekali lagi, saya tidak berencana cuti panjang. Jadi laptop tidak kubawa. hanya mengandalkan data back-up di flashdrive. Untungnya ada pinjaman laptop. Tapi laptop ini tidak secanggih dan selengkap punya saya. Ini laptopnya orang manual, bukan orang digital. Laptop saya selain sudah dilengkapi built-in Card Reader, OSnya menggunakan Windows 7 yang sudah lengkap drivernya, jadi kalau dipasangi apa saja langsung plug n play. Ini laptop yang benar-benar "lugu" dengan Windows XP sebagai OSnya. Tapi berhubung hanya pinjaman, ya semua harus disyukuri.
Kerja lembur dari sore hingga larut malem, hampir pagi baru selesai. Selesai kerja bingung mau kirim. Warnet jauh, paling sudah tutup pula. Padahal punya hape canggih dengan koneksi Internet yang unlimited! Antara hape dan laptop nggak baku kenal, ya susah juga.
Padahal seharusnya hasil pekerjaanku itu bisa masuk ke hape via kartu memori. Memasukkan data dari laptop ke kartu memori tidak bisa terjadi tanpa card reader! Ini laptop tidak dilengkapi koneksi Bluetooth, hanya port USB semata wayang. Ya sudah, selepas sarapan jalan kaki menuju warnet ternyata masih tutup. Padahal seharusnya hasil kerjaku sudah bisa dilihat malam itu juga. Deadline lewat deh...
0 komentar:
Posting Komentar