Sambel Korek Formula Baru

Farah Quinn

Sekarang waktunya berbagi kuliner. Memasak tanpa api. Cuman menu sederhana. Tapi jangan tanya soal rasa. Mengguncang lidah Anda. Nggak kalah sama masakan para chef seksi yang sering muncul di tivi dan jadi favorit para lelaki itu. Siapa sich? Siapa lagi kalau bukan Farah Quinn dan Marinka. Dengan menu ini nasi sepiring tidak akan pernah cukup. Apalagi dengan formula baru yang pasti lebih natural, lebih sehat, dan mengurangi risiko penyakit degeneratif.

Berikut bahan-bahan yang diperlukan:
- 5 buah cabe rawit
- 3 siung bawang putih
- 1 sendok teh minyak sayur
- Garam dapur, secukupnya
- bumbu cinta, secukupnya
Sudah, itu saja.

Cara membuatnya:
Bawang putih dan cabe rawit dicuci bersih, lalu dihaluskan. Tabur garam secukupnya agar proses penghalusan lebih cepat dan nyaman. Setelah halus dan rata, siramkan minyak sayur sedikit saja, ratakan lagi. Terakhir, taburkan bumbu cinta secukupnya. Jadi deh!

Jangan lupa untuk menyiapkan nasi sebakul untuk menu ini. Dapat juga dimakan dengan telur dadar atau ikan bakar.

Kemarin saya mencoba kuliner ini juga karena terpaksa. Hidup di tanah rantau dengan keterbatasan jenis makanan dan kurang variatif membuat kita dituntut inovatif.

Sambel korek adalah menu yang sangat klasik. Bisa jadi menu yang sangat langka di saat orang sudah beralih ke sambal-sambal modern yang instan dan dikemas dalam botol-botol plastik. Tentunya sudah mengandung zat-zat aditif berupa pewarna dan pengawet. Belum lagi jika ditambah pengatur keasaman dan penyedap rasa. Itu semua dalam jangka panjang tidak bagus bagi kesehatan, terutama untuk anak-anak kita sebagai generasi penerus.

Marinka

Kemarin saya menghadirkan kembali sambel korek di tengah-tengah kemesraan keluarga saya. Menu kuliner klasik yang sekaligus memiliki riwayat historis dan filosofi yang sangat dalam. Menu yang dulu pernah menjadi senjata pamungkas di jaman susah, yang saya hadirkan dalam kondisi darurat perut di tengah krisis ekonomi yang pernah melanda waktu itu.

Kali ini sambel korek hadir kembali, masih sebagai desperating choice, di tengah kejenuhan akibat minimnya variasi makanan. Dulu istriku memang cukup lihai dalam memasak. Tapi sekarang, di perantauan ini ketersediaan macam bahan sangat terbatas. Ada banyak bahan, tapi tidak variatif. Hanya itu-itu melulu. Ditambah kesibukan dia juga, seakan hilang harapan untuk menyalakan selera.

Saat itulah kehadiran sambel korek dinilai sangat tepat waktu. Hanya sedikit bahan yang diperlukan. Formula baru ini hanya menggambarkan sedikit modifikasi. Kalau sambel korek versi dulu menggunakan penyedap rasa atau Monosodium glutamate (MSG), sekarang tidak lagi menggunakan penyedap rasa itu, dihilangkan demi menjaga naturalitas rasa dan agar lebih organik.

Nah, bumbu cinta adalah bumbu rahasia yang membuat rasa semakin mantap. Dulu memang rahasia, tapi sekarang saya ingin mebeberkan kepada Anda disini, karena saya merasa perlu untuk berbagi. Bumbu cinta sebenarnya hanyalah bagaimana cara kita membuat sambel itu sendiri. Termasuk alat/bahan apa yang anda gunakan untuk menghaluskan bahan-bahan tersebut dan suasana emosi seperti apa yang Anda alami waktu mengerjakannya.

Sambel korek

Akan berbeda hasilnya jika Anda memasak dalam keadaan sedih dan gembira. Akan tidak sama hasilnya ketika anda membuat sambal dalam keadaan terpaksa dibandingkan jika Anda dengan sukarela dan penuh keikhlasan. Tentunya kesederhanaan bahan di atas jika diolah dengan cinta yang sempurna, maka rasa yang timbul juga akan sempurna. Hani, anak saya menghabiskan nasi yang biasanya cukup untuk sekeluarga, dia habiskan sendiri dalam waktu yang lumayan singkat. Bahkan ikan dan telur dadar beserta sayuran yang turut dihidangkan tidak sempat dimakannya. Ibunya sempat geleng-geleng kepala dan sedikit marah karena Hani lebih memilih nasi dengan sambel korek daripada menu lengkap yang telah disediakan.

"Sambal ini memang dahsyat" kataku sambil mengenang terakhir kali menyuap nasi sambel korek di masa krisis dulu.