Seperti sudah jadi kodratnya, manusia pada umumnya tidak suka pada perubahan. Kecenderungan untuk tidak mau berubah ini memang sesuai dengan suatu Hukum yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Hukum ini ditemukan oleh Isaac Newton tentang sifat kelembaman benda. Disimpulkan oleh Isaac Newton dengan pernyataan:
Setiap benda akan tetap diam atau tetap bergerak dengan laju dan arah yang tetap jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Hukum ini dikenal sebagai Hukum I Newton. Bila ditulis dalam bentuk persamaan fisika adalah:
Artinya, bila jumlah gaya-gaya yang mengenai benda adalah nol, maka akan menyebabkan benda bergerak dengan laju dan arah tetap atau berdiam diri. Yang melaju tetap melaju, arahnya tetap, yang diam pun tetap diam.∑F = 0 (nol)
Bila keadaan benda semulanya dalam keadaan bergerak dengan kecepatan konstan maka benda akan cenderung terus menerus bergerak dengan kecepatan konstan pula, dan bila semulanya dalam keadaan diam akan terus menerus diam sampai adanya gaya yang mempengaruhi sehingga benda tersebut berubah keadaannya.
Pengereman mendadak tidak membuat tubuh ikut mengerem melainkan mempertahankan diri dari keadaan semula, yaitu bergerak ke depan mengikuti arah laju mobil yang kita tumpangi.
Contoh lain ketika kita sedang asyik nonton film yang menarik di TV, tiba-tiba seseorang mematikan Televisinya, Apa reaksi kita? Kita akan marah dan akan mempertahankan diri dengan berusaha untuk menyalakan TV kembali. Kita akan berkata “Lagi asyik main, kok malah diganggu!”, Hukum Satu Newton telah membawa pemikiran kita bahwa bukan hanya benda saja yang memiliki sifat ingin mempertahankan diri dalam kedudukannnya tapi diri kita memiliki sifat yang sama seperti benda umumnya.
Bila pada benda, massa yang membuat benda mempertahankan diri, maka pada manusia, adalah karakter yang memiliki sifat seperti massa. Karakter yang ada pada diri manusia yang cenderung untuk mempertahankan diri pada keadaan sebelumnya, menyebabkan manusia tersebut sulit berkembang, menjadi pribadi yang lebih baik.
Karakter atau sifat tersebut diantaranya sombong, keras kepala, pemarah, kurang sabar, rendah diri, prasangka buruk, putus asa, mudah menyerah dan karakter lainnya. Faktor genetik memiliki pengaruh dalam pembentukan karakter namun tidak sepenuhnya. Karakter lebih terbangun dari kebiasaan kehidupan sehari-hari, yaitu dari pendidikan dan pengaruh lingkungan terdekat yang dijalaninya.
Selain itu karakter juga bisa terbangun dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Jika kita melihat besaran massa di atas yang dipengaruhi oleh banyaknya materi yang dikandungnya, karakter orang juga dipengaruhi oleh banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsinya yang berikutnya akan membangun tubuh dan jiwa sehingga tumbuh menjadi tubuh yang besar dan karakter yang berkembang.
Kita dapat membedakan orang yang kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dengan orang yang kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal. Orang yang biasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal akan tumbuh memiliki karakter yang baik misalnya tidak mudah marah, tidak cepat putus asa dan bergaul bersama dengan baik.
Sedangkan orang yang biasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal misalnya kebiasaan yang selalu minum-minuman keras dan memakai narkoba karakter yang muncul dari orang tersebut adalah kebanyakan karakter yang tidak baik (negative) misalnya mudah cepat marah, ingin menang sendiri, sok jagoan dan terlibat dalam pergaulan yang tidak baik.
Dalam hukum kelembaman, dikatakan bahwa keadaan benda tidak akan berubah sampai ada gaya yang mempengaruhinya, sehingga benda berubah keadaannya. Demikian juga keadaan pada seseorang ingin berubah dari keadaan satu ke keadaan yang lainnya, cara yang digunakan untuk mengubahnya adalah dengan memberikan gaya pada orang tersebut. Gaya yang bekerja pada orang itu, dapat berupa motivasi, pengajaran, nasihat dan yang lainnya atau yang disebut dengan aktivitas yang baik. Kalau tidak, sebuah musibah terpaksa mengubah hidup seseorang.
Bagi seseorang yang terlanjur telah memiliki salah satu kebiasaan buruk dalam hidup dan ingin mengubah kebiasaan tersebut menjadi lebih baik, berikan pada orang tersebut gaya. Akan lebih baik lagi bila gaya tersebut muncul atas kesadaran pada diri orang tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar