Rupanya berita soal tuduhan yang ditujukan kepada Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tari atas dua video mesum yang disebut-sebut pemerannya mirip mereka, kini menjadi topik heboh ditengah masyarakat, terutama para penggosip dan sejenisnya. Bareskim Mabes Polri pun sampai turun tangan untuk mengusut siapa yang menjadi otak dan pelaku penyebaran pertama kali video ini, begitupun pembuatnya.
Di era tekhnologi sekarang ini, dimana pertukaran dokumen elektronik begitu mudah dilakukan, video yang bocor itu juga bisa dengan mudah disebarkan ke mana-mana. Tak susah-susah amat orang menemukannya di situs-situs pertukaran dokumen di dunia maya. Begitu sebuah video porno diunggah, tak butuh keajaiban untuk menyebarkan dalam tempo singkat. Jejaring media sosial seperti Facebook dan Twitter merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempopulerkannya.
Lebih celaka lagi, konsumen terbesar materi pornografi adalah anak SD, SMP, dan SMA. Merekalah sebenarnya konsumen utama dunia maya. Dokumen-dokumen yang paling tersembunyi pun bisa mereka temukan. Bahkan hanya dengan sekali klik, mereka bisa bertukar-menukar dokumen berupa gambar atau video antar teman.
Nah, giliran para orang tua yang memiliki anak remaja jadi pusing! Anak-anak yang sebenarnya belum matang secara psikologis dan sosial ini bukan tak mungkin akan mencontoh adegan porno yang beredar melalui Internet, handphone, dan sebagainya.
Lebih celaka lagi, konsumen terbesar materi pornografi adalah anak SD, SMP, dan SMA. Merekalah sebenarnya konsumen utama dunia maya. Dokumen-dokumen yang paling tersembunyi pun bisa mereka temukan. Bahkan hanya dengan sekali klik, mereka bisa bertukar-menukar dokumen berupa gambar atau video antar teman.
Nah, giliran para orang tua yang memiliki anak remaja jadi pusing! Anak-anak yang sebenarnya belum matang secara psikologis dan sosial ini bukan tak mungkin akan mencontoh adegan porno yang beredar melalui Internet, handphone, dan sebagainya.